A. Pengertian perubahan sosial
Menurut Iver ( 1937 ) Perubahan sosial adalah perubahan – perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial. Sedangkan menurut Leur ( 1993 ) Memahami perubahan sosial dengan memberikan batasan konsepnya dan menghilangkan mitos yang membentuk pola piker yang menyimpang, trauma dan ilusi yang akan menjadi kendala dalam perubahan tersebut. Perubahan sosial adalah suatu konsep inklusif yang menunjuk pada gejala perubahan social dari berbagai tingkat kehidupan manusia.
Menurut Jefta Leibo ( 1994: 71 – 72 ) Proses Perubahan memliki tiga tahan, yaitu :
1. Invention
Invention merupakan proses perubahan dalam mana suatu ide diciptakan dan dikembangkan di dalam masyarakat
2. Diffusion
Diffusion merupakan suatu proses perubahan dalam dimana ide – ide baru tersebut disampaikan melalui sistem – sistem hubungan sosial tertentu
3. Consequence
Consequence merupakan proses perubahan yang terjadi di dalam sistem masyarakat tersebut, sebagai hasil dari adopsi ( Penerimaan ) maupun rejection ( Penolakan ) terhadap ide – ide baru tersabut.
Menurut Schoorl yang dikutip Leibo ( 1994: 72 – 73 ) ada empat katagori orang atau kelompok yang terbuka untuk suatu perubahan, yaitu :
1. Mereka yang tidak menyetujui keadaan
Yaitu mereka yang selalu menolak untuk mengikuti kebiasaan tertentu walaupun itu mungkin dalam hati saja. Ini disebabkan karena pendidikan atau keyakinan – keyakinan tertentu
2. Mereka yang acuh tak acuh
Mereka yang tidak atau belum mengikuti kebiasaan tertentu atau tidak merasa terikat olehnya. Misalnya kaum muda yang belum sepenuhnya terlibat dalam kebiasaan – kebiasaan baru sebagai hasil dari perubahan ( sifat masa bodoh ). Atau orang – orang yang tidak lansung terlibat di dalam kebiasaan tertentu karena mereka tidak termasuk subkultur dimana kebiasaan itu berlaku.
3. Mereka yang tidak puas
Mereka ini mula – mula mengikuti kebiasaan tertentu, tapi kemudian menjadi terasing mingkin karena berkenalan dengan alternative lain. Di lingkungan penduduk desa, mereka itu terdapat diantara orang – orang yang telah beberapa lama hidup di kota. Jadi telah berkenalan dengan cara hidup lain.
4. Mereka yang mengandung rasa dendam
Mereka ini sebenarnya setuju dengan keadaan masyarakat dan kebudayaan yang ada, akan tetapi mereka tidak puas dengan kedudukan mereka di dalamnya.
A. Penyebab Perubahan Sosial
Mengacu pada beberapa referensi yang ada terdapat beberapa aspek yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial di Indonesia. Yang diantaranya adalah demokratisasi, globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Secara rinci tentang uraian hal tersebut akan dipaparkan di bawah ini :
1. Demokratisasi
Demokratisasi adalah kehidupan yang memberikan peluang kepada setiap orang, kelompok, organisasi, masyarakat untuk berpendapat mengambil bagian secara aktif sesuai dengan kapasitasnya masing – masing. Namun tidak menyimpang dari aturan – aturan yang berlaku dan falsafah hidup bangsa Indonesia.
Sebelumnya kita terkungkung oleh kehidupan yang serba seragam, paradigm yang sentralistik atau terpusat yang tampak dalam segala aspek kehidupan termasuk dalam penyelengaraan dan pengembangan pendidikan. Dalam kehidupan otokratis, manusia tidak memiliki kebebasan berpikir. Kebebasan menyampaikan dan menyatakan pendapat, apalagi pendapat yang berbeda.
Sebaliknya dalam kehidupan yang demokratis kita menentang segala jenis kekuasaan yang disalah gunakan. H.A.R Tilaar ( 2000 ) mengemukakan bahwa kehidupan demokrasi adalah kehidupan yang menghargai akan potensi individu, yang artinya individu yang berbeda maupun individu yang mau hidup bersama. Dalam lingkungan yang demokratis rakyat diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan harapan – harapannya memberikan masukan – masukan, memberikan kritik serta koreksi terhadap pimpinannya. Dengan demikian perkembangan dari bawah ( bottom up ) dan pemberdayaan
2. Globalisasi
Globalisasi terjadi dalam berbagai bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, budaya dan teknologi. Sunaryo Kartadinata ( 2000 ) mengemukakan bahwa kehidupan masyarakat global ditandai dengan kehidupan yang interdependent, interconnected dan networking. Interdependent artinya kehidupan yang saling tergantung saling membutuhkan antara negara dan bangsa yang satu dengan negara atau bangsa yang lainnya; Interconnected artinya adanya saling berhubungan antara negara / bangsa yang lain dalam berbagai aspek kehidupan; dan Networking artinya negara / bangsa yang satu dengan lainnya memiliki jaringan yang sangat erat dan dekat sehingga menghilangkan batas – batas negara / bangsa tersebut.
Globalisasi sangat kuat mempengaruhi kehidupan manusia dalam berbagai bidang. Pengaruh tersebut ada yang positif tetapi ada juga yang negatif. Jika cermati aspek globalisasi merupakan aspek yang memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perubahan sosial pada umumnya terhadap pendidikan pada khususnya.
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Hidup manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dan teknologi. Temuan – temuan baru hasil riset secara langsung atau tidak langsung merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia salah satunya sangat tergantung pada ilmu dan teknologi. Teknologi banyak menghasilkan perangkat seperti alat transportasi, telekomunikasi, computer dan peralatan perang. Berkat kemampuan yang sangat cepat dan lebih mudah dalam kedua bidang ini pememuhan manusia dapat dilakukan secara lebih cepat dan lebih mudah di samping penciptaan diberbagai bidang kehidupan, seperti : kesehatan, pemukiman, pendidikan dan sebagainya. Kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dapat mengubah cara berfikir, cara kerja dan cara hidup manusia.
B. Bentuk – bentuk Perubahan Sosial
Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan menjadi dua bentuk umum yaitu peubahan yang berlangsung secara cepat dan perubahan yang secara lambat. Kedua benntuk perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal dengan istilah evolusi dan revolusi.
a. Perubahan evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan – perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan – perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha – usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari – hari. Dengan kata lain, perubahan social terjadi karena dorongan dari usaha – usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan – kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu tertentu. Contoh : Perubahan social dari masyarakat berburu menuju masyarakat meramu.
Menurut Soerjono Soekanto terdapat tiga teori yang mengupas tentang evolusi, yaitu :
1. Unilinier Theories of Evolution menyatakan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahap – tahap tertentu. Dari yang sederhana menjadi yang kompleks dan sampai pada taha yang sempurna
2. Universal Theory of Evolution menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap – tahap tertentu yang tetap. Menurut teori ini kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
3. Multilined Theories of Evolution menekankan pada penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, penelitian pada pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian.
b. Perubahan revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehandak atau perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai perubahan – perubahan sosial mengenai unsur – unsue kehidupan atau lembaga – lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam revolusi perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, dimana sering kali diawali dengan ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan
Revolusi tidak dapat terjadi disetiap situasi dan kondisi masyarakat. Secara sosiologi suatu revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain :
1. Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
2. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
3. Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan – keinginan tersebut. Untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan program dan arah bagi geraknya masyarakat.
4. Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Selain itu, diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu ideology tersebut. Perubahan sosial dan pendidikan.
C. Perubahan Sosial dan Pendidikan
Salah satu peran pendidikan adalah mewariskan budaya. Melalui pendidikanlah sistem nilai dan kepercayaan pengetahuan norma – norma serta adat kebiasaan dan berbagai perilaku tradisional yang membudaya diwariskan dari suatu generasi ke generasi selanjutnya. Dengan ini, kebudayaan dilestarikan sehingga meskipun warga suatu masyarakat berganti – ganti melalui kelahiran, kematian dan perpindahan. Tetapi kebudayaan dan sistem sosialnya masih tetap bertahan. Dalam hal ini, pendidikan berperan sebagai pelestari kebudayaan dan sistem sosial ( agent of conservation ). Namun dipihak lain, apabila ada unsur budaya yang dipandang tidak cocok bagi atau ada unsur budaya baru yang dipandang perlu dimasukkan ( misalnya teknologi produksi atau sistem politik yang berbeda ) pendidikan dapat pula melakukan peran – perannya. Dalam hal ini, pendidikan juga berperan sebagai pembawa atau pelaku perubahan ( agent of chage ). Jadi pendidikan melakukan peran ganda dalam hal – hal tertentu sebagai pelaku konservasi atau pelestari sedang dalam hal – hal lain perperan sebagai pembawa perubahan. Peran mana yang paling menonjol, tergantung kepada masyarakatnya. Dengan demikian, peran ganda ini dapat menimbulkan kekurang pastian atau kebingungan dikalangan pelaksana pemegang peran yang bersangkutan.
Pendidikan memegang peranan amat penting dalam mengembangkan pemilikan dan pemanfaatan teknologi di kalangan warga masyarakat atau meningkatkan kemampuan seseorang dalam penerapan teknologi tertentu. Kemampuan memperbaharui teknologi itu sendiri melalu inovasi – inovasu. Fungsi pendidikan dalam perubahan sosial menurut pandangan ini dapat dimulai dengan mengajarkan teknologi baru kepada anak – anak didik dan kepada peserta didik orang dewasa. Jadi, pendidikan melalui pengembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi dapat mengakhibatkan terjadinya perubahan social, yaitu perubahan dalam struktur dan pola interaksi sosial. Selain itu ada saluran lain yang digunakan pendidikan untuk menimbulkan perubahan sosial, yaitu melalui pendidikan rohani. Ahli – ahli sosiologi dan psikologi mengenal adanya perubahan antara sifat – sifat mental dan kepribadian tradisional dan modern yang menunjang adanya perubahan sosial.
D. Pengertian perubahan sosial